Keong Kraca, Makanan Kaya Nutrisi yang Bisa Didapat Gratis dari Sawah
sumber gambar : mbadogenak.blogspot.com
Keong Kraca atau tutut adalah salah satu jenis keong yang hidup di sawah. Ada dua jenis keong yang populer di sawah yaitu keong emas dan keong kraca. Cangkang keong emas berwarna keemasan sedangkan keong kraca berwarna hijau tua kehitaman. Dari segi ukuran keong kraca relatif lebih kecil dibanding keong emas. Berbeda dengan keong emas, kraca lebih bersahabat dengan petani. Bahkan menjadi berkah rezeki tambahan buat para petani. Keong emas cenderung memusuhi petani karena menjadi hama perusak tanaman padi.
Di sawah tadah hujan, kraca tidak bisa ditemui sepanjang tahun. Hanya pada saat musim penghujan saja ketika lahan sawah tergenang air. Terutama saat musim panen padi yaitu dipertengahan musim hujan, kraca memiliki ukuran yang ideal untuk dikonsumsi.
Cara Berburu Keong Kraca
Sepengetahuan saya belum ada yang membudidayakan kraca. Kraca masih hidup liar di areal persawahan. Untuk mendapatkan kraca sangatlah mudah. Kraca tidak bisa lari seperti kancil maka bagi yang ingin berburu kraca tidak perlu berlari-lari mengejar kraca.hehe. Modal peralatan yang perlu dipersiapkan cukup membawa timba kecil.
Skill yang perlu dikuasai oleh pemburu kraca hanyalah ketajaman mata yang harus setajam mata elang. Kraca sangat pandai bersembunyi di antara lumpur dan batang padi. Kraca membiarkan lumut tumbuh subur diatas cangkangnya. Mungkin tujuannya dia untuk bersembunyi dari para predator yang ingin memangsanya. Akan tetapi lumut yang tumbuh pada cangkang kraca menjadi tanda yang mudah dikenali oleh pemburu kraca.
Waktu yang cocok untuk berburu kraca adalah di pagi hari sebelum matahari meninggi yaitu sekitar pukul enam hingga pukul delapan. Atau bisa juga di sore hari sekitar pukul empat hingga pukul enam. Kalau siang hari ketika matahari terik biasanya kraca menyusup ke dalam lumpur sawah menghindari panas matahari.
Untuk menemukan gerombolan kraca carilah gerombolan lumut yang mencurigakan. Biasanya bergerombol dekat sisa batang padi. Ambil kraca dan tampung dalam timba kecil yang diberi sedikit air agar kraca tidak mati.
Proses Sebelum Memasak Keong Kraca
Proses berburu kraca sangat mudah tapi proses memasaknya ini yang memerlukan ketelatenan lebih. Sebelum dimasak sebaiknya kraca didiamkan sehari semalam. Misalkan kita berburu hari ini maka keesokan harinya baru bisa dimasak. Tujuannya agar kotoran kraca keluar dulu.
Setelah didiamkan 24 jam, kraca juga harus dipotong bagian belakang cangkanya. Cara memotongnya menggunakan pisau yang besar seperti pisau daging atau golok skalian agar bisa memotong cangkang yang keras. Tujuan pemotongan ujung runcing cangkang kraca ini adalah untuk mengeluarkan kotoran kraca dan memudahkan bumbu meresap ke dalam daging kraca. Selain itu juga akan memudahkan mengeluarkan daging kraca saat mengkonsumsinya.
Setelah proses pemotongan dilakukan proses pencucian sampai bersih. Alat untuk memudahkan pencucian bernama “ayakan” yaitu anyaman bambu yang dianyam renggang seperti saringan. Kraca digosok-gosok hingga bersih dari lumut dan lumpur.
Cara Memasak Keong Kraca
Kraca biasa dimasak dengan campuran bumbu rempah yang lengkap. Di daerah Banyumas masakan keong sawah atau kraca ini menjadi kuliner khas daerah tersebut. Masakan keong emas ini seperti bumbu opor berkuah bumbu kuning. Cara lain memasak kraca yaitu dengan bumbu urab. Begini resep membuat masakan kraca.
- Bahan yang disiapkan:
Cabe rawit, bawang putih, bawang merah, lengkuas, jahe, kelapa, terasi, garam, mecin, dan minyak sayur
- Iris tipis bawang merah,
- Uleg cabe rawit, bawang putih, lengkuas dan jahe,
- Tambahkan parutan kelapa pada ulegan kemudian diuleg lagi,
- Tambahkan terasi dan garam kemudian diuleg lagi sampai tercampur rata
- Panaskan sedikit minyak sayur untuk menumis bawang merah
- Setelah aroma bawang merah keluar masukkan bumbu uleg dan ditumis sampai matang
- Masukkan kraca yang sudah dicuci bersih dan aduk sampai semua bagian kraca terlumuri bumbu
- Tambahkan air secukupnya sampai menenggelamkan semua bagian kraca
- Panaskan sampai keraca matang
- Sebelum diangkat tambahkan mecin dan aduk kembali sampai merata
- Selesai, kraca siap dihidangkan
Itulah resep memasak kraca bumbu urab ala ibundaku...
Untuk menyajikan masakan kraca jangan lupa disediakan tusuk gigi atau biting untuk mencungkil penutup cangkang kraca. Setelah penutup terbuka baru bisa menikmati sensasi makan kraca dengan cara disedot-sedot sampai dagingnya keluar.
Kandungan Nutrisi Kraca
Daging kraca ternyata memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik untuk tubuh. Kraca benar-benar menjadi berkah bagi petani. Kebutuhan protein dan nutrisi lainnya bisa didapat gratis dari sawah mereka sendiri. Menurut para ahli, kraca mengandung banyak nutrisi penting untuk tubuh yaitu
- Protein, dalam 100 gr daging kraca terkandung 16 gr protein. tidak kalah dengan daging lele.
- Lemak, terdiri dari asam lemak esensial berupa linoleat dan linolenat. Asam lemak ini merupakan asam lemak tak jenuh yang bermanfaat untuk menurunkan kolesterol dalam darha.
- Asam lemak omega 3 dan omega 6 untuk pertumbuhan rambut dan perkembangan otak. Ibu hamil boleh nih banyakin makan kraca agar otak anak dalam kandungannya berkembang baik.
- Kaya Kalsium, kalsium dalam daging kraca sekitar 217 mg per 100 gr. Kalsium sangat dibutuhkan tubuh untuk kekuatan tulang dan gigi.
- Vitamin, dalam daging kraca terdapat banyak Vitamin A, Vitamin E, Vitamin B3 (niasin) dan Vitamin B9 (asam folat)
Tak disangka yaa... ternyata makanan kampung yang agak menjijikan ini memiliki kandungan nutrisi yang cukup lengkap.
Semoga bermanfaat, terima kasih.
0 Komentar untuk "Keong Kraca, Makanan Kaya Nutrisi yang Bisa Didapat Gratis dari Sawah"
Post a Comment